Apa yang Terjadi pada Industri di Era Pascapandemi?

Pandemi mengubah wajah industri di seluruh dunia. Bagaimana tidak, ketika Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO pada Maret 2020, semua mobilitas manusia dibatasi. Dengan segala macam pembatasan tersebut, bukan hanya masyarakat yang harus menyesuaikan diri, tetapi juga dunia industri yang kemudian beradaptasi dengan mengoptimasi penggunaan teknologi. Hal ini lah yang sering disebut sebagai disrupsi yang dahulu terjadi karena adanya perubahan dalam kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang kemudian sekarang diakselarasi oleh kondisi pandemi, sehingga disrupsi semakin cepat dan semakin dalam.

Perusahaan-perusahaan yang tidak sanggup melakukan perubahan tentu akan kalah bersaing dengan perusahaan lain yang dengan sigap menyiapkan segala daya dan upayanya agar bukan hanya bisa bertahan, tetapi juga mengikuti arus disrupsi yang terjadi. Wajah industri pascapandemi pun akan terlihat mirip dengan apa yang terjadi di masa landainya kekhawatiran masyarakat terkait Covid-19 saat ini. Beberapa hasil riset membuktikan bahwa masyarakat akan tetap menggunakan platform belanja daring mesipun kondisi pandemi dinyatakan telah usai.

Generasi muda saat ini, khususnya Gen Z yang akan segera memenuhi pasar Indonesia, baik menjadi konsumen maupun menjadi tenaga kerja, akan mengubah bagaimana industri harus beroperasi. Penguasaan teknologi terkini, dan pengembangan industri kreatif menjadi suatu keharusan agar bisa memenangkan persaingan. Untuk itu, perusahaan dari berbagai bidang industri memerlukan sumber daya yang up to date, salah satunya sumber daya manusia.

Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang unggul, tentu perusahaan harus bisa melakukan penyaringan calon karyawan yang ketat. Berbagai persyaratan mungkin harus dipenuhi oleh pencari kerja, beberapa di antaranya adalah kefasihan mereka dalam penggunaan teknologi terkini dan soft skill yang bisa menunjukkan ketangguhan dalam menghadapi dinamika pekerjaan di masa pascapandemi ini. Untuk itu, agar dapat menjadi pribadi yang unggul dan memenuhi banyak kriteria yang dibutuhkan perusahaan, diperlukan bukan hanya ilmu namun juga keahlian praktis yang dimiliki oleh calon pekerja.

Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP) sebagai salah satu perguruan tinggi vokasi yang menerapkan immersive learning experience diharapkan mampu untuk memenuhi kriteria-kriteria yang dibutuhkan oleh industri untuk menghadapi tantangan pascapandemi. Immersive Learning Experience bukan hanya menjadi pembeda, tetapi juga menjadi janji yang diberikan MNP bahwa selama perkuliahan mahasiswa akan terus mempelajari dan dihadapkan pada proyek-studi kasus sungguhan agar mereka mampu menjadi lulusan yang siap dalam memenuhi kebutuhan industri, apapun bidangnya.

Saat ini MNP menjaring Gen Z yang ingin menjadi profesional maupun entrepreneur berkualitas tinggi, agar tidak hanya menjadi pasar atau konsumen dari perusahaan. Gen Z yang memberikan nilai tambah bagi industri sehingga bisa memenangkan ketatnya persaingan masa kini.

Untuk itu, kampus vokasi yang terletak di Gading Serpong, Tangerang ini akan memberikan beasiswa sebesar 100% uang pangkal dan biaya kuliah tahun pertama bagi calon mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi semasa sekolah. Selain itu, jika menjadi mahasiswa yang memiliki prestasi akademis maupun nonakademis bahkan bisa mendapatkan beasiswa 100% hingga lulus, karena MNP sangat mengapresiasi profesionalisme yang ditunjukkan oleh calon mahasiswa maupun yang telah menjadi mahasiswa.

Beasiswa bertajuk Asah Minat Bakat Itu Seru! (AMBIS) akan menjadi kesempatan calon mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana terapan dari berbagai bidang studi. Jurusan Digital Animation, Jurusan Event Management, dan Jurusan E-Commerce Logistics merupaka program studi unggulan di MNP yang siap mengasah kemampuan mahasiswa menjadi lulusan dari Gen Z yang bertalenta khususnya teknologi kreatif.

Dapatkan informasi lengkap dan lakukan pendaftaran Program Beasiswa AMBIS MNP melalui website mnp.ac.id atau hubungi 08111 200 779.

 

Menu