Jumat, 2 September 2022 menjadi momen yang bersejarah untuk para mahasiswa angkatan 2022/2023. Bersamaan dengan kegiatan inagurasi pelantikan mahasiswa baru Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP), diadakan pula kegiatan kuliah perdana yang disampaikan oleh Roy Anthonius Susanto selaku Direktur MNP. Materi yang dibahas dalam perkuliahan ini adalah perpaduan konseptual dan pengalamannya ketika mendalami fenomena dunia pendidikan.
Menurutnya berbagai ide telah mengubah bagaimana cara orang-orang menjalani hidup. Ide ini menciptakan perubahan, dan orang yang menganggap segala sesuatu bisa dikembangkan serta memiliki potensi untuk dikembangkan biasa disebut sebagai Game Changer.
Sebutan ini diberikan pada mereka yang membawa kekuatan visi, kemauan, juga kepribadian mereka dalam mencetuskan berbagai ide unik serta mampu mengubah pandangan kita terhadap sesuatu.
Pemimpin tertinggi di MNP yang akrab disapa Roy ini menjelaskan bahwa perubahan tidak harus selalu berkaitan dengan sesuatu yang besar. Perubahan juga bisa terjadi di tengah kita dalam situasi sehari-hari. Berbagai krisis dunia yang melanda menjadi salah satu contoh nyata yang terjadi saat ini dapat mengubah kebiasaan kita.
Situasi yang tidak menentu ini juga bisa disebut sebagai VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity). Walaupun teknologi telah berkembang pesat dan mampu melakukan berbagai hal termasuk mereplikasi, tapi tidak ada yang bisa menggantikan tenaga manusia dalam kaitannya dengan kreativitas.
Dalam kuliah perdana tersebut, Roy mengajak para mahasiswa untuk melihat VUCA sebagai suatu peluang, bukan sebagai suatu ancaman. Mereka diminta untuk merespons perubahan dengan kreatif, dan bisa memanfaatkan peluang yang ada.
Perubahan dan pembaruan inilah yang pada akhirnya akan digunakan untuk mengatasi krisis. Di sisi lain, mindset yang keliru dapat membuat kita menjadi resisten terhadap perubahan. Sehingga pola pikir tentu menjadi suatu hal yang penting. Pola pikir seseorang menentukan perilaku, kebiasaan, dan juga karakter dirinya.
Kreativitas, Konten, dan Konteks
Pada konteks ini, Roy memberikan tiga solusi. Pertama, ada kreativitas yang merupakan perpaduan dari konten dan konteks. Itulah sebabnya penting untuk mendalami apa yang menjadi passion kita.
Kedua, yaitu konten. Di sini kita diminta untuk dapat memahami bidang yang diminati. Sehingga masa studi ini diharapkan dapat digunakan sebagai ajang untuk menggali wawasan dan informasi sebanyak mungkin.
Terakhir, yaitu konteks. Dilakukan dengan membangun relevansi antara satu keterampilan dengan keterampilan lain, hingga pada akhirnya dapat menciptakan skill set unik dan otentik.
Dengan adanya kuliah perdana ini, diharapkan para mahasiswa bisa melihat berbagai krisis menjadi sebuah peluang baru untuk terus bertumbuh. Masa perkuliahan ini juga diharapkan menjadi ajang para mahasiswa terus mengembangkan diri hingga akhirnya menjadi agen perubahan untuk bangsa ini.