social media skill

Social Media Skill yang Bisa Upscale Pekerjaanmu

Media sosial saat ini telah menjadi medium yang mampu menggantikan interaksi manusia secara langsung. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh We Are Social & Hootsuite per Januari 2022, pengguna media sosial di seluruh dunia mencapai 4,6 miliar orang dari total 8 miliar populasi saat ini. Praktis, social media skill sangat diandalkan bukan hanya untuk komunikasi sehari-hari, tetapi juga untuk mendukung pekerjaan baik secara personal maupun profesional dalam konteks perusahaan.

Media sosial dapat mengarahkan traffic ke website perusahaan atau produk & jasa yang dijual ketika pengunjung mengklik link yang disematkan di situs. Media sosial juga dapat meningkatkan peringkat pencarian organik dengan search engine. Apalagi berdasarkan tren saat ini, para remaja lebih suka melakukan pencarian mengenai suatu topik di media sosial seperti Instagram dan Tiktok daripada di search engine seperti Google atau Bing.

Intip Manfaat Memiliki Social Media Skill

Lalu, apa saja nilai tambah yang bisa kita lakukan jika kita memiliki social media skill yang mumpuni? Simak terus ya pembahasannya!

Customer Intelligence

Mendengarkan obrolan sosial, atau social listening, memberikan informasi yang mencerahkan kepada para profesional pemasaran. Komentar mungkin negatif atau positif, tetapi dalam banyak kasus pengunjung memberikan pendapat yang jujur. Kadang-kadang, buzz di media sosial menciptakan situasi di mana tim pemasaran harus segera bereaksi.

Kita bisa mendeteksi potensi masalah dengan produk atau aspek lain dari perusahaan sebelum menjadi masalah yang lebih besar. Sebelum memutuskan untuk mengubah produk atau mengambil Tindakan ketika ada isu negatif, kita juga bisa mencoba menentukan apakah pandangan yang diungkapkan oleh pengguna media sosial mewakili sebagian kecil dari basis pelanggannya atau pandangan dari segmen yang lebih besar.

Meningkatkan Penjualan dan Loyalitas Brand

Mengembangkan loyalitas merek dan meningkatkan penjualan merupakan tujuan akhir juga program pemasaran penggemar, termasuk pemasaran media sosial. Pada saat yang sama, jika pelanggan melihat program media sosial hanya sebagai permintaan untuk penjualan (hard selling), mereka kemungkinan akan menjadi teralienasi.

Sebaliknya, kita harus merancang program media sosial untuk melibatkan konsumen media sosial. Misalnya dengan Content seeding, melibatkan penawaran insentif kepada konsumen untuk berbagi konten tentang suatu brand atau biasa disebut sebagai giveaway.

Kita juga bisa mempelajari ulasan yang dihasilkan pelanggan, karena mereka memberikan evaluasi produk dan bagaimana produk tersebut dibandingkan dengan pesaing. Informasi ini menjadi penting ketika mengembangkan rencana pemasaran, modifikasi produk, dan strategi layanan.

Influencer Marketing

Influencer marketing melibatkan individu yang mendukung brand pada media sosial. Menggunakan influencer dapat mentransmisikan komentar positif dari mulut ke mulut dari individu yang muncul sebagai opinion leader dalam lingkaran sosial atau pakar dalam bidang tertentu.

Sejumlah agensi sekarang mengkhususkan diri dalam mencocokkan influencer potensial dengan merek yang berusaha mengambil keuntungan dari taktik ini. Menyelaraskan pesan merek dengan motivasi seorang influencer akan menjadi kunci kesuksesan. Karena penggunaan ulasan yang dihasilkan konsumen dan influencer terus meningkat, tantangannya adalah mendapatkan dukungan dari word of mouth yang positif dari konsumen.

Viral Marketing

Istilah “viral” berasal dari citra seseorang yang “terinfeksi” dengan pesan pemasaran dan kemudian menyebarkannya ke teman-teman, seperti virus. Perbedaannya adalah bahwa individu secara sukarela mengirim pesan tersebut.

Pesan pemasaran viral termasuk iklan, promosi hyperlink, buletin online, video streaming, dan permainan. Kampanye viral tidak selalu berhasil atau menghasilkan manfaat positif.

Penelitian mengenai dampak pesan viral menyarankan bahwa sekitar 61 persen individu terpapar pesan virus atau video menyatakan pendapat yang menguntungkan tentang merek. Niat membeli meningkat sekitar lima persen tetapi menjadi lebih besar ketika pesan viral direkomendasikan oleh teman melalui media sosial daripada perusahaan.

Itulah beberapa social media skill yang bisa meningkatkan nilai tambahmu ketika bekerja di bidang media sosial. Kemampuan-kemampuan tersebut tidak hanya dapat diterapkan di perusahaan, tetapi juga bisa untuk personal branding lho. Jadi, apapun pekerjaan saat ini, social media skill sangat penting untuk dimiliki.

Bagaimana? Menaik kan pembahasan kali ini. Next, kita bahas apa lagi, ya? Jangan lewatkan berbagai artikel seru lainnya yang bisa kamu temukan di bagian News dan Feature Website MNP. Sampai jumpa lagi.

Menu