Kuliah Jurusan Animasi

Kuliah Jurusan Digital Animation

Kuliah Jurusan Digital Animation di Politeknik, Lebih Seru Karena Banyak Praktik

Saat ini industri animasi berkembang pesat seiring dengan semakin canggihnya kemajuan teknologi pengolahan visual dan multimedia. Menurut Encyclopaedia Brittanica, seniman dan ilmuwan Perancis, Charles-Emile Reynaud menggunakan Praxinoscope (mesin yang mengatur pergerakan gambar) untuk memproyeksikan film animasi pertama dari lukisan tangannya ke hadapan penonton teater pada 1876.

Kemudian Walt Disney mucul pada 1920-an mengimplementasikan efek suara ke dalam film animasi melalui film kartun Mickey Mouse. Setelah satu abad berlalu, film animasi kini berkembang menjadi sangat berbeda dengan hadirnya konsep digital di mana banyak institusi perguruan tinggi saat ini menyelenggarakan kuliah jurusan digital animation.

Yohanes Merci selaku Ketua Program Studi Digital Animation Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP) mengatakan bahwa saat ini Digital Animation merupakan salah satu industri yang perkembangannya sangat pesat, bukan hanya teknologi yang digunakan, tetapi juga sumber daya manusia yang dibutuhkan. Untuk itu, kuliah jurusan digital animation sangat relevan bagi calon mahasiswa yang menyukai bidang seni, khususnya seni visual atau multimedia.

“Selain berkarier di industri animasi, seorang animator juga mempunyai peluang yang besar juga untuk memberikan kontribusi keahliannya di berbagai macam industri yang berada di sekitar animasi. Misalnya saja, Industri Film, skill yang dipelajari di Digital Animation akan sangat berguna pada tahapan visual effect pada film. Dari yang paling sederhana mengolah greenscreen, hingga memunculkan karakter/tokoh yang tidak ada (3D Character) ke dalam sebuah film. Selain itu, kontribusi keahlian animasi juga erat hubungannya dengan industri game dan broadcast juga.” terang Merci.

Baca Juga : Animasi Digital, Industri Berkembang di Era Teknologi Kreatif

Karya Kuliah Jurusan Animasi

Selain belajar teknik-teknik dasar mengenai cara membuat karya animasi menggunakan teknologi terkini, mahasiswa juga dibekali softskill melalui Growth Center untuk membangun CV dan portofolio hingga karakter yang kuat bahkan sejak awal perkuliahan agar terbiasa memiliki mental profesional saat bekerja nanti. Setiap perkuliahan memberikan pelatihan terkait pengembangan diri untuk melengkapi kompetensi setiap mahasiswanya.

“Hal yang dibutuhkan oleh animator untuk berkarir di dunia profesional ada dua hal. Pertama adalah hardskill yang meliputi kemampuan penggunaan perangkat keras maupun lunak, keahlian dalam melakukan pekerjaan di animasi dan sebagainya. Hal kedua adalah softskill. Hal ini tidak kalah penting karena sikap profesional (professional attitude) yang dimiliki setiap animator akan sangat mendukung peningkatan karir individu tersebut,” lanjut Merci.

Baca Juga :  Bagaimana Prospek Kerja Mahasiswa Animasi di Era Digital

Kuliah Jurusan Animasi Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP)

Digital Animation MNP berfokus pada kedua hal tersebut. Diharapkan setelah lulus dari sini, seorang animator bisa mempunyai karir yang gemilang. Merci menerangkan bahwa sebagai salah satu politeknik yang mengajarkan animasi, Kuliah Jurusan Digital Animation di MNP juga menjungjung spirit kolaborasi.

“Kami percaya, untuk membangun sebuah industri, yang diperlukan bukan hanya pelakunya saja, melainkan dari sisi penyediaan SDM juga, yang tidak lain adalah dunia pendidikan. Saat ini, Kami sudah bekerja sama dengan PT Multimedia Digital Nusantara, Brown Bag, Agate sebagai partner industri kami untuk salaing bertukar informasi dan potensi untuk melakukan proyek bersama. Selain itu MNP juga terdaftar sebagai anggota Asosiasi Industri Animasi Indonesia (AINAKI). Diharapkan dengan bergabungnya ke asosiasi ini, kuliah jurusan Digital Animation di MNP mempunyai jejaring yang lebih luas demi menjadi support system atau bahkan menjadi backbone industri animasi Indonesia,” pungkas Merci.

Menu